Rabu, 12 Agustus 2020

Pendidikan Untuk Apa?

 


Pendidikan sesuatu hal yang perlu dilakukan oleh semua orang, pendidikan sesuatu hal yang harus dijalani oleh semua orang, pendidikan menurut gua sesuatu kewajiban dan juga menjadi hak untuk masyarakat di sebuah negaranya. Kalo kita berbicara pendidikan, bukan cuma pendidikan secara formal saja tentunya, pendidikan tentu berawal dari bayi, dari sebuah keluarga. Dari bayi kita pasti sudah dididik untuk mengerti mana yang baik dan tentunya mana yang tidak baik.

Pengertian Pendidikan bagi gua sendiri, umumnya adalah pembelajaran, ya entah lo belajar apapun itu, karakter, belajar materi, belajar beretika itu berarti lo berada dalam proses pendidikan. Berbicara soal pendidikan ya berarti berbicara tentang pengetahauan, ya kita sebagai manusia terlahir tentunnya minim pengetahuan. Gamungkin dari bayi kita udah punya banyak pengetahuan, nah dari sebuah didikan atau pendidikan mulai dari keluarga itu lah yang menambah atau mengasah sebuah pengetahuan dalam diri kita. Ya umumnya yang kita pendidikan ya belajar di sekolah, pelatihan, ikut seminar atau workshop dll sebagainya. Hanya sekedar bertukar informasi, hanya transfer pengetahuan saja, padahal ada yang lebih penting dari pada itu. Pendidikan bukan hanya itu, tapi pendidikan sebagai proses mengubah etika, norma atau akhlak lo yang kurang baik menjadi baik, kurang bijak menjadi bijak, dll sebagainya.

Menurut ki hajar dewantara, pendidikan adalah proses penunjang kekuatan kodrat sebagai manusia yang memiliki akal, dalam menguasai pengetahuan pada peserta didik. Dengan tujuan manusia dapat meninggikan derajatnya melalui pendidikan yang setinggi-tingginya.

Pemerintah Indonesia sudah melakukan kebijakan yaitu kewajiban berpendidikan selama 12 tahun dalam arti dari SD, SMP, SMA itu wajib masyarakat Indonesia mengikuti pendidikan di Indonesia, tapi kalo kita lihat dari beberapa kasus di luar pulau jawa, masih banyak masyarakat yang belum merasakan apa yang menjadi haknya untuk berpendidikan, karena mungkin sulitnya akses, kurangnya tenaga kerja guru, kurangnya fasilitas pendidikan, dan praktek lapangan yang mungkin masih kurang baik. Tapi dalam arti gua gamau menjatuhkan pemerintah Indonesia, karena dari dahulu masih banyak masyarakat atau anak yang putus dari sekolah karena berbagai hal tentunya, dan mungkin praktek yang menyulitkan untuk bisa sekolah membuat banyak anak anak di Indonesia masih belum menikmati pendidikan yang diberikan oleh negara.

Pola pendidikan di Indonesia juga masih terlalu terkesan untuk ngepush bisa menguasai segalam bidang, dari matimatika, fisika, ekonomi, biologi, dll. Padahal semua orang didunia ini punya batasannya, dan punya kapasitas masing masing. Tapi dari dulu kita sudah dituntut untuk bisa menguasai semuanya, tidak salah seperti itu menurut gua, salah ketika dituntut untuk harus bisa dan bisa padahal memang mungkin anak itu tidak minat ke sana. Jadi berhenti untuk ngebuat sebuah tekanan, berhenti untuk menuntut dan memaksakan bukan hanya dalam pendidikan tapi dalam segala aspek kehidupan. Pola pendidikan di Indonesia dan praktek langsungnya yang gua rasakan ketika sekolah ya seperti itu, kita dituntut untuk bisa menguasai semuanya. Kalo terlihat bodoh pasti mungkin beberapa orang akan malu dan itu menjadi tekanannya di sekolah.

Gua melihat juga fenomena dimana banyak sekali masyarakat Indonesia saat ini pendidikan cuma sekedar dapetin ijazah, padahal no. Lo musti berusaha dapetin yang terbaik, bukan cuma lulus sekedar dapet ijazah. Karna lulus sekedar ijazah aja gampang lo ikutin rulesnya aja tanpa mementingkan proses yang ada. Karna proses itu jauh lebih penting, soal hasil menurut gua belakangan, yang terpenting lo menjalani sebuah proses dengan usaha kerja keras.

Pendidikan memang umumnya kita belajar menambah knowledge lo, transfer sebuah pengetahuan, tapi di Indonesia pendidikan untuk pengembangan karakter masih kurang, padahal menurut gua ini juga sangatlah penting. Karna gua ngeliat fenomena bahwa banyak orang yang punya pendidikan yang tinggi tetapi tidak punya etika dan pribadi yang cukup baik dan juga mencerminkan apa yang dia punya dalam dirinya. Kalau kita lihat banyak petinggi atau pejabat di Indonesia masih banyak praktik korupsi, politik yang tidak baik, dll sebagainya itu tentunya pendidikan secara formal tinggi tapi untuk karakter masih jauh yang diharapkan.

Kita selama ini menjalani pendidikan mungkin orientasinya dapet ijazah terus lamar kerja terus dapetin uang, jadi kesimpulannya ya uang. Padahal kita berpendidikan ya bukan dapetin sebuah nilai akademik berlomba lomba tertinggi, itu gamasalah dan bagus sih tapi buat apa lo lomba yang terbaik demi nilai. Itu kosong itu percuma kalo lo gapunya karakter yang baik.

Apalagi sekarang lulusan yang baru banyak sekali, dan sekarang masuk kerja dituntut minimal punya orang dalam hahah. Yapz seakan akan proses pendidikan sekedar formalitas, sekarang yang terpenting lu punya banyak kenalan atau koneksi dilapangan sberapa banyak ahaha, itu istilah kini kali yah.

Tapi intinya pendidikan bukan hanya untuk mendapatkan sebuah lembar ijazah, pendidikan bukan hanya untuk mendapatkan sebuah pekerjaan dan orientasinya adalah uang, kita lupa bahwa pendidikan untuk pengembangan karakter, etika, norma, akal dalam kehidupan sosial. Kita hidup bersama orang-orang lain, bukan diri sendiri, jadi hargai sebuah proses pendidikan, jadikan pendidikan yang kita jalanin sebuah cerminan orang yang berkelas, beretika, bijak bukan sekedar mencerminkan tentang intelektual, tapi perlu mencerminkan sebuah akal dan etika yang baik.

Karna kurang cerdas dapat dipelajari dengan belajar

Karna kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman

Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki.

Keep Your Talk!! Sweat Dreams bro!